.jpeg)
STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Stunting ditentukan oleh indeks antropometri yang menggunakan data panjang badan berdasarkan umur (PB/U) untuk anak usia dibawah 2 tahun dan menggunakan data tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) untuk anak usia 2 tahun ke atas. Dalam laporan Riskesdas, kondisi stunting merupakan gabungan antara anak dengan status gizi “pendek” dan “sangat pendek”.
Penyebab Stunting
Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
- Kurang gizi kronis dalam waktu lama
- Retardasi pertumbuhan intrauterine
- Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
- Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
- Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.
Gejala Stunting
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
- Berat badan rendah untuk anak seusianya
- Pertumbuhan tulang tertunda
Mencegah Stunting
Diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, mencegah Stunting tentu dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jalan yang paling tepat agar kebutuhan gizi dapat tercukupi dengan baik?
Dampak Stunting umumnya terjadi karena diakibatkan oleh kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun.
Jika pada rentang waktu ini, gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
Oleh karena itu, upaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin. Pada usia 1.000 hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil. Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam kandungannya.
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%. Wakil Presiden RI sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat bertugas memberikan arahan terkait penetapan kebijakan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting; serta memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi dalam penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan daerah.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Salamerta untuk penanganan stunting yaitu dengan memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi Balita Stunting. Dengan dibantu oleh Tim Percepatan Penanganan Stunting Desa Salamerta, pemberian PMT ditujukan untuk 17 Balita selama 60 hari (mulai dari 31 Oktober- 29 Desember Tahun 2022). Makanan yang diberikan merupakan makanan matang dengan menu yang bervariatif setiap harinya dengan referensi menu dari ahli gizi Puskesmas Mandiraja 2. Setiap 1 minggu sekali nantinya balita penerima PMT akan dievaluasi dengan ditimbang Berat Badan dan diukur Tinggi Badannya.
Selain PMT, kedepannya juga akan dilakukan pemberian Susu untuk Ibu Hamil yang memiliki risiko KEK guna untuk membantu memenuhi asupan nutrisi Ibu Hamil.
Sebelum pemberian PMT, Pemerintah Desa Salamerta juga melakukan Sosialisasi Stunting kepada lebih dari 45 orang tua /wali yang memiliki Balita dengan risiko stunting. Narasumber yang diundang yaitu Bidan desa dan Petugas Gizi dari Puskesmas Mandiraja 2 untuk menyampaikan materi 1. Cegah Stunting itu Penting dan materi 2. Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Anak.
Sumber :
https://stunting.go.id/faq/apakah-yang-dimaksud-dengan-stunting/
https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486


