You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Salamerta

Desa Salamerta

Kec. Mandiraja, Kab. Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA SALAMERTA KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANAN INI WEBSITE MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN

PERCEPATAN PENANGANAN STUNTING DI DESA SALAMERTA

Nidaul Khoeroh 10 November 2022 Dibaca 84 Kali
PERCEPATAN PENANGANAN STUNTING DI DESA SALAMERTA

STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Stunting ditentukan oleh indeks antropometri yang menggunakan data panjang badan berdasarkan umur (PB/U) untuk anak usia dibawah 2 tahun dan menggunakan data tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) untuk anak usia 2 tahun ke atas. Dalam laporan Riskesdas, kondisi stunting merupakan gabungan antara anak dengan status gizi “pendek” dan “sangat pendek”.

Penyebab Stunting

Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:

  1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
  2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
  3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
  4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
  5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.

Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.

Gejala Stunting

  1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
  2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
  3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
  4. Pertumbuhan tulang tertunda

Mencegah Stunting

Diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, mencegah Stunting tentu dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jalan yang paling tepat agar kebutuhan gizi dapat tercukupi dengan baik?

Dampak Stunting umumnya terjadi karena diakibatkan oleh kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun.

Jika pada rentang waktu ini, gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.

Oleh karena itu, upaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin. Pada usia 1.000 hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil. Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam kandungannya.

PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%. Wakil Presiden RI sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat bertugas memberikan arahan terkait penetapan kebijakan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting; serta memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi dalam penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan daerah.

 

Adapun salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Salamerta untuk penanganan stunting yaitu dengan memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi Balita Stunting. Dengan dibantu oleh Tim Percepatan Penanganan Stunting Desa Salamerta, pemberian PMT ditujukan untuk 17 Balita selama 60 hari (mulai  dari 31 Oktober- 29 Desember Tahun 2022). Makanan yang diberikan merupakan makanan matang dengan menu yang bervariatif setiap harinya dengan referensi menu dari ahli gizi Puskesmas Mandiraja 2. Setiap 1 minggu sekali nantinya balita penerima PMT akan dievaluasi dengan ditimbang Berat Badan dan diukur Tinggi Badannya.

Selain PMT, kedepannya juga akan dilakukan pemberian Susu untuk Ibu Hamil yang memiliki risiko KEK guna untuk membantu memenuhi asupan nutrisi Ibu Hamil.

Sebelum pemberian PMT, Pemerintah Desa Salamerta juga melakukan Sosialisasi Stunting kepada lebih dari 45 orang tua /wali yang memiliki Balita dengan risiko stunting. Narasumber yang diundang yaitu Bidan desa dan Petugas Gizi dari Puskesmas Mandiraja 2 untuk menyampaikan materi 1. Cegah Stunting itu Penting dan materi 2. Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Anak.

 

Sumber : 

https://stunting.go.id/faq/apakah-yang-dimaksud-dengan-stunting/

https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486

https://stunting.go.id/

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2022 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,817,210,928 Rp1,818,686,300
99.92%
Belanja
Rp1,826,750,610 Rp1,907,705,671
95.76%
Pembiayaan
Rp101,371,061 Rp101,371,061
100%

APBDes 2022 Pendapatan

Hasil Aset Desa
Rp137,100,000 Rp136,950,000
100.11%
Dana Desa
Rp1,168,298,000 Rp1,168,298,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp28,484,000 Rp28,484,000
100%
Alokasi Dana Desa
Rp370,030,000 Rp370,129,000
99.97%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp101,000,000 Rp101,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp7,625,300 Rp7,625,300
100%
Bunga Bank
Rp4,673,628 Rp6,200,000
75.38%

APBDes 2022 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp594,973,810 Rp623,119,045
95.48%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp448,780,500 Rp463,691,500
96.78%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp37,485,000 Rp43,293,326
86.58%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp265,761,300 Rp297,851,800
89.23%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp479,750,000 Rp479,750,000
100%